Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, mendesak PSSI untuk memperhatikan fasilitas kesehatan yang dimiliki klub secara serius. Dia tidak ingin peristiwa memilukan, seperti pemain meninggal karena sakit, terulang kembali.
Sepakbola Indonesia akhir pekan kemarin dirundung duka setelah pemain Pelita Bandung Raya (PBR), Camara Sekou meninggal dunia karena serangan jantung ketika sedang berlatih bersama rekan-rekannya, Sabtu 27 Juli 2013.
Sebelum kasus Camara, pemain Persis Solo, Diego Mendieta meregang nyawa karena sakit. Disusul kemudian, pelatih asal Republik Ceko yang menangani Persebaya Surabaya Divisi Utama, Miroslav Janu meninggal di Indonesia karena serangan jantung beberapa waktu lalu.
Menurut Roy, sejumlah kasus tersebut bisa mencemarkan nama baik sepakbola Indonesia di mata internasional. Begitu mendengar kejadian meninggalnya Camara, Roy mengaku langsung menghubungi Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.
“Insiden itu membuat saya kaget. Saya meminta PSSI memperhatikan klub. Sangat penting bagi klub mengetahui rekam medis atlet itu. Jangan sampai kasus ini terulang. Kejadian itu menimbulkan citra buruk bagi sepakbola Indonesia,” ujar Roy di Jakarta, Rabu 31 Juli 2013.
Namun, Roy yakin, deretan kasus meninggalnya penggiat sepakbola di Indonesia bersifat kasuistik, tanpa diduga dan disengaja. Karena itu, dia meminta PSSI harus cermat membina klub dan pemainnya.
“Ini seharusnya menjadi evaluasi PSSI. Kami, dari Menpora tidak mungkin turun langsung menangani kasus itu satu per satu,” ucap Roy menambahkan.
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://www.bolaindo.com/2013/08/01/menpora-minta-pssi-perhatikan-fasilitas-kesehatan-klub/
0 comments:
Post a Comment