Manajemen Persibo Bojonegoro mensinyalir ada pihak-pihak yang sengaja ingin membunuh klub berjuluk Laskar Anglingdharma itu secara pelan-pelan. Persibo baru saja mendapat sanksi berupa denda Rp 134 juta dari Komisi Disiplin Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Sanksi itu dijatuhkan karena Persibo menolak menghadiri konferensi pers usai bertanding melawan Yangoon United Myanmar 24 April dan New Radiant, Maladewa pada 1 Mei lalu di Piala AFC. Mereka juga didenda karena tidak menghadiri rapat manajerial sebelum pertandingan.
Di dalam negeri nasib Persibo juga suram. Mereka terancam didiskualifikasi oleh Komisi Disiplin PSSI karena beberapa kali tidak memainkan pertandingan alias WO dalam kompetisi Liga Prima Indonesia. “PSSI ingin membunuh pelan-pelan Persibo,” ujar manajer Persibo, Yanuar Amni, Minggu 1 September 2013.
Menurut Yanuar, terhadap sanksi dari AFC Persibo sedang merencanakan bertemu dengan tim hukum pada Minggu malam ini. Persibo yakin ada sejumlah celah yang bisa dijadikan pembelaan. “Kami akan banding,” Yanuar.
Adapun salinan sanksi PSSI dikirim dari Jakarta pada Kamis 29 Agustus 2013 dan berlaku efektif saat itu juga. Namun salinan itu baru diterima manajemen pada Minggu 1 September 2013. “Padahal kami sudah mempersiapkan diri bertanding melawan PSM Makassar pada Selasa 4 September 2013,” ujarnya.
Yanuar menilai keputusan Komisi Disiplin PSSI kontradiktif. Di sisi lain klub akan didiskualifikasi namun masih diizinkan untuk bertanding. “Maka saya bilang, PSSI itu ingin membunuh pelan-pelan Persibo,” kata Yanuar.
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://www.bolaindo.com/2013/09/01/manajemen-persibo-kami-dibunuh-pelan-pelan/
0 comments:
Post a Comment