Dua klub asal Jawa Timur, Persela Lamongan dan Persepam Madura United, sama-sama mengincar kemenangan di pertandingan Kamis (5/9). Kedua tim yang musim ini selalu berdampingan di papan klasemen, berupaya tidak turun posisi di klasemen akhir Indonesia Super League (ISL) nanti demi mengamankan gengsi.
Dari Lamongan, hilangnya Samsul Arif dan Dhanu Rosade karena akumulasi kartu kuning, tak memengaruhi gairah mengalahkan Persiwa Wamena. Persela tetap memiliki keyakinan bisa mendapatkan hasil sempurna setelah secara heroik mengalahkan Persipura Jayapura di laga sebelumnya.
Persela Lamongan yang berada di peringkat 12 klasemen sementara, masih sangat rawan melorot ke papan bawah jika gagal menambah angka penuh. Karena itulah pertandingan kontra Persiwa di Stadion Surajaya nanti tetap dianggap sebagai laga krusial demi mengantisipasi memburuknya posisi.
Pelatih Persela Didik Ludiyanto selain memiliki tugas membawa timnya bertahan di papan tengah, juga memiliki ambisi pribadi. Yakni membuktikan manajemen tidak salah mempertahankannya sampai akhir musim sebagai pelatih caretaker. Dia ingin laga home terakhir bisa dilalui dengan gemilang.
“Pertandingan terakhir di Surajaya bermakna penting. Tim harus kembali memberikan hasil bagus untuk LA Mania. Kami memang kehilangan Samsul Arif dan Dhanu Rosade sekaligus, tapi saya rasa pemain yang ada siap bermain. Ada Zaenal Arifin atau Fandi Eko Utomo yang bisa bertugas sebagai striker,” ucap Didik Ludiyanto.
Kehilangan Samsul Arif sejatinya cukup berat bagi Laskar Joko Tingkir. Sebab kolaborasi Samsul dengan Mario Costas bisa dibilang yang terbaik di lini depan. Gol yang diciptakan Mario Costas ke gawang Persipura juga berkat assist Samsul Arif yang bertugas mencari bola.
Lini tengah juga sedikit bermasalah karena Dhanu belakangan menjadi tandem yang ideal untuk Gustavo Lopez. Pengalaman sebelumnya, pemain seperti Catur Pamungkas kurang cocok saat diposisikan sebagai gelandang bertahan. Rotasi secara jeli sangat dibutuhkan Persela Lamongan.
Persiwa sendiri masih dianggap sebagai penantang serius karena terus berupaya bangkit dari zona merah. Kendati masih berada di wilayah degradasi, Didik yakin Persiwa belum menyerah. “Persiwa terlihat masih terus mengejar angka. Walau kalah tiga gol di Madura, saya tidak yakin mereka menjadi lemah di Lamongan,” ulasnya.
Didik sekaligus menantang pertahanan timnya untuk tetap bisa melanjutkan clean sheet setelah mampu membendung tim sekaliber Persipura Jayapura. Jika bisa menjaga gawang tetap steril, maka Persela tinggal terfokus mencari gol untuk mengamankan tiga poin.
Dari Bangkalan, Madura, Persepam Madura United menyatakan tidak keder dengan kekuatan yang dibawa sang juara Persipura Jayapura. Target menang tetap berlaku di Gelora Bangkalan, dengan alasan Persepam telah menemukan formula untuk menangkal keganasan Mutiara Hitam.
Pelatih Persepam Daniel Roekito berbekal rekaman saat Barito Putra mengalahkan Persipura beberapa pekan lalu. Dari situ dia mengambil kesimpulan, “Kekuatan Persipura ada di lapangan tengah. Kami harusd melakukan pressing ketat sekaligus mengimbangi kecepatan mereka.”
Dia juga menambahkan, Persepam bakal berupaya mengoptimalkan serangan sayap dengan berbekal kecepatan. Mantan pelatih Persik Kediri tersebut melihat full back Persipura sering naik dan terlambat turun. Inilah yang menurutnya menjadi momentuk timnya untuk melakukan tusukan.
Cedera yang sempat menganggu Zaenal Arif, Ahmad Rivai dan Alain N’kong, diklaim tidak lagi menjadi masalah. Ketiganya dinyatakan fit meladeni Persipura karena hanya mendapat cedera minor kala mengalahkan persiwa Wamena tiga gol tanpa balas.
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://www.bolaindo.com/2013/09/04/persela-lamongan-dan-persepam-berebut-posisi-demi-gengsi/
0 comments:
Post a Comment