Wacana pembatasan nilai kontrak pemain muncul ke permukaan menyusul kesulitan klub membayar gaji pemain. Namun, hal itu tampaknya sulit diberlakukan musim depan oleh PT Liga Indonesia selaku operator Indonesia Super League.
“Pasti kami tolak. Kami tidak ingin membuat sebuah terobosan yang menurut kami membuat rumit,” kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.
Jokdri menambahkan bahwa kesulitan yang dihadapi klub sangat wajar. Ini mengingat sepak bola Indonesia belum berada di industri sebenarnya.
“Dana yang dikeluarkan klub dalam satu musim berkisar 10-40 miliar rupiah, sebetulnya kami berharap lima tahun ke depannya bisa mencapai 50-100 miliar rupiah.”
“Yang menjadi persoalan bukan value pembiayaan, tapi tantangan untuk mendapat revenue,” sambungnya.
Joko sendiri menjelaskan bahwa setiap klub saat ini masih punya ekspektasi tentang pemain berkualitas baik lokal atau asing. Namun, setiap klub belum membayarkan pemain itu secara kompetitif.
“Bicara pembiayaan masih dalam kategori rendah sebenarnya. Tapi, tantangan kita bagaimana itu balance, antara yang dibiayakan dengan pendapatan. Sehingga pertanyaan bukan rendah atau tinggi, tapi gap antara pendapatan dengan pembiayaan. Itu garus dikelola dan itu menjadi tantangan.”
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://www.bolaindo.com/2013/09/19/pt-li-tolak-pembatasan-nilai-kontrak/
0 comments:
Post a Comment