Tiga pengusaha dan satu politisi, begitulah klaim panitia adhoc lewat Ketua Organizing Committe (OC) Idris, perihal empat bakal calon ketua umum PSMS Medan .
Sayang, identitas keempat figur masih belum diungkap. Dari kalangan politisi, dua nama mencuat, yakni Ketua DPRD Medan Amiruddin dan anggota Komisi D DPRD Sumut Ajib Shah.
Amiruddin mengakui, panitia adhoc sudah melakukan pendekatan maju sebagai calon ketua umum. Namun, orang nomor satu di gedung dewan rakyat Medan, masih gamang.
Ada iktikad untuk maju, tapi di sisi lain ia menyadari kelemahannya, yakni ketidaksanggupan mengalirkan dana dari kantong sendiri. Itu sebabnya, ia tak mengajukan berkas pendaftaran.
Ia berpandangan, minimnya calon Ketua Umum PSMS Medan, ditengarai persoalan serupa. Apalagi, ada aturan baku bahwa klub tak boleh lagi ‘menyusu’ dari ‘botol’ APBD.
“Kalau dulu waktu masih memakai APBD, banyak yang berebut mau jadi ketua. Sekarang, banyak yang menghindar karena tak ada lagi yang bisa diperebutkan,” tuturnya.
“Tapi, janganlah masalah ini membuat kita membiarkan PSMS terpuruk. Semua pihak harus terlibat,” imbuhnya.
Amiruddin agaknya lupa, penyuntikkan dana tak mesti memakai duit sendiri. Kemampuannya memberdayakan koneksitas, tentu bisa menyelamatkan PSMS.
Tentunya dengan mengusung profesionalitas murni, dan menyakinkan kalangan korporat untuk mensponsori PSMS. Artinya, kerja sama beralaskan simbiosis mutualisme, saling menguntungkan.
Sebelumnya diberitakan, Amiruddin punya iktikad untuk maju jadi calon Ketua Umum PSMS, tapi di sisi lain ia menyadari kelemahannya, yakni ketidaksanggupan mengalirkan dana dari kantong sendiri. Itu sebabnya, ia tak mengajukan berkas pendaftaran.
“Sudah ada beberapa kali pertemuan dengan mereka (panitia adhoc). Tapi jujur, soal uang, saya nggak sanggup. Kalau mau bekerja sama, dengan senang hati saya akan berbuat untuk memajukan PSMS Medan,” tuturnya kepada Tribun di Medan, Kamis (21/11/2013).
Amiruddin tak menutup kemungkinan untuk maju. Hanya, untuk pemenuhan aspek finansial klub, harus bertumpu pada kolektivitas pengurus. Garansi ini yang tak diyakini bisa muncul, atau setidaknya ditegaskan panitia adhoc.
“Uang sangat penting untuk klub profesional. Tapi, bukan berarti harus dilakukan tunggal oleh ketua umum. Harus mengandalkan kolektivitas pengurus. Jadi, semua pengurus dapat diberdayakan dan terlibat aktif,” bebernya. (Tribunnews)
Follow twitter @bolaindo.com untuk mendapatkan berita terbaru sepakbola Indonesia!
———————————————————
Berita sepakbola manca -> klik mesingol.com
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://www.bolaindo.com/2013/11/22/banyak-yang-berebut-pimpin-psms-waktu-masih-disusui-apbd/
0 comments:
Post a Comment