AFC meminta PSSI menjalin kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) untuk memberantas pengaturan pertandingan (match fixing) di Liga Super Indonesia (LSI). Permintaan itu disampaikan Direktur Member Association and Development AFC, Sanjeevan Balasingam saat bertemu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Joko Driyono di kantor PT. Liga Indonesia.
“Program AFC dan PSSI sudah melibatkan interpol. Mungkin kami butuh bantuan KPK dan jajaran kepolisian untuk mengungkap match fixing case,” ujar Sanjeevan saat jumpa pers, Jumat (24/1).
Tidak cukup sampai disitu, Sanjeevan menambahkan AFC juga meminta PSSI membuat mekanisme pelaporan untuk menghindari kasus pengaturan pertandingan. AFC pun berencana mengadakan workshop untuk pemain dan kelas untuk wasit.
Sementara itu, Sekjen PSSI, Joko Driyono mengungkapkan PSSI mungkin saja akan menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan KPK dan Polri terkait pemberantasan pengaturan pertandingan.
Lebih lanjut, Jokdri -sapaan akrab Joko Driyono- menambahkan akan segera mensosialisasikan program ini pada managers meeting pada 26 Januari pekan ini. “Kami juga akan share inisiatif ini kepada 22 klub liga super dan 64 klub Divisi Utama saat pertemuan klub nanti,” tutupnya. (Sindo)
Follow twitter @bolaindo.com untuk mendapatkan berita terbaru sepakbola Indonesia!
———————————————————
Berita sepakbola manca -> klik mesingol.com
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://ift.tt/1ccEbVe
0 comments:
Post a Comment