PSSI akan menggelar Kongres Tahunan PSSI 2014 di Hotel Shangrila, Surabaya, 25-26 Januari 2014. Agenda organisasi tahunan ini memiliki arti penting bagi PSSI, karena akan menjadi tonggak baru perkembangan sepakbola nasional Indonesia ke depannya.
Sejak berakhirnya masa konflik organisasi dengan ditandai suksesnya Kongres Luar Biasa PSSI Maret 2013, PSSI terus menatap ke depan dalam membangun sepakbola Indonesia yang lebih cerah. Serangkaian program visioner dan berkesinambungan telah dicanangkan pada Kongres Tahunan 2013 yang berlangsung di Surabaya, Juni 2013.
Pada masa awal setelah KLB 2013, yang bisa juga disebut sebagai masa transisional ke arah lebih baik, PSSI menyadari banyak hal yang harus dibenahi dan dipebaiki. Ada pula tantangan yang menghadang, namun tetap tak menyurutkan langkah PSSI untuk terus berinovasi.
Seperti tercantum dalam Statuta PSSI, pada Kongres 2014 mendatang akan membahas agenda rutin tahunan, Laporan Ketua Umum PSSI dan Exco PSSI 2013, Laporan Kegiatan Kompetisi dan Timnas 2013, Presentasi Keuangan PSSI 2013, Persetujuan terhadap laporan kegiatan dan keuangan PSSI 2013, Pengesahan program Kerja PSSI 2014, dan persetujuan revisi anggaran PSSI 2014.
“Selain itu juga akan dibahas mengenai reformasi Liga Amatir Indonesia, penetapan kembali anggota PSSI dan penetapan anggota baru PSSI, persetujuan perubahan Statuta 2014, pengesahan kembali terhadap pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan PSSI, serta pengesahan PSSI Electoral Code,” papar Joko Driyono, Sekjen PSSI dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Selasa (21/1/2014).
Sementara itu, akan ada 102 voters yang hadir di Kongres PSSI 2014 ini. Jumlah itu bertambah dari voter di kongres 2013 yang berjumlah 100. Kendati demikian, sebenarnya ada perubahan dalam komposisi voters.
Voters dari Asosiasi Provinsi, dipastikan hanya akan ada 32 wakil. “Ya, PSSI menyatakan bahwa Asprov Sulawesi Selatan dibekukan, karena keputusan Exco PSSI yang memutuskan Musprov Sulsel tidak sah. Dengan demikian, jumlah voters dari Asprov pada Kongres 2014 hanya ada 32,” ungkap Joko Driyono.
Perubahan juga terjadi untuk wakil dari klub Indonesia Super League. Kali ini klub akan ada 16 voters dari ISL, setelah Arema Cronus kembali diundang dan memiliki hak suara dalam Kongres. Pada tahun lalu, voters dari ISL berjumlah 15, karena Arema masih mengalami dualisme, sehingga tidak memiliki hak suara.
Voters lainnya, untuk klub Divisi Utama tetap 16 tim, Divisi I ada 14 tim, Divisi II 12 tim,dan Divisi III ada 10 tim. Dua tambahan voters berasal dari dua asosiasi, yakni Asosiasi pemain dan pelatih.
“Dalam Statuta PSSI ada lima asosiasi yang punya hak suara, namun baru dua asosiasi tersebut yang mendapatkan hak suara. Terhadap tiga asosiasi lainnya, yakni Asosiasi Wasit, Asosiasi klub futsal dan Asosiasi Sepakbola Wanita, sudah ada kepengurusan, jadi bisa saja sebagai peninjau,” papar Joko.
Seperti biasanya, Kongres 2014 ini juga akan dihadiri oleh perwakilan dari AFC dan FIFA. Saat ini, perwakilan dari AFC yang sudah memastikan hadir dan tiba di tanah air pada 24 Januari, adalah Sanjeevan Balasingam, Direktur Member Associations AFC. (Tribunnews)
Follow twitter @bolaindo.com untuk mendapatkan berita terbaru sepakbola Indonesia!
———————————————————
Kabar bola dunia terkini -> klik kabarbola.com
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://ift.tt/LMQpdx
0 comments:
Post a Comment