Sriwijaya FC membidik hasil maksimal saat menghadapi Persib Bandung pada pertandingan perdana Indonesia Super League (ISL), Minggu (2/2) nanti. Mereka ingin mengulang memori ketika mempermalukan tuan rumah Pelita Jaya 1-3, musim 2011-2012.
Torehan manis itu sekaligus mengakhiri kutukan panjang Laskar Wong Kito, sejak tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan di-takeover dari Persijatim Solo FC pada 2005 lalu. Sayangnya, pada musim 2012-2013 tim peraih gelar double winner edisi 2007 ini gagal memaksimalkan pertandingan perdana setelah ditahan imbang 1-1 oleh Persiba Balikpapan.
Padahal kala itu, tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini bermain di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring. Sementara pada pertandingan musim 2010-2011, SFC juga gagal meraih poin maksimal setelah ditaklukkan tuan rumah Deltras Sidoarjo 1-3.
Namun, pelatih SFC Subangkit mengaku tidak mau menjadikan catatan pertandingan perdana tiga musim terakhir tersebut sebagai patokan. Karena menurut dia, setiap tahun SFC dan tim lawan selalu mengalami perubahan baik itu dari segi komposisi pemain maupun strategi.
”Yang pasti kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh hasil terbaik saat menghadapi Persib nanti. Persiapan kita juga sudah maksimal, meski kondisi kesehatan beberapa pemain termasuk Kone masih belum pulih 100%,”ungkapnya.
Tetapi arsitek asal Pasuruan, Jawa Timur ini mengakui, pertandingan melawan Persib memang selalu menyulitkan bagi SFC maupun tim kontestan ISL lainnya. Apalagi jika mereka bermain di kandang sendiri. Selain selalu bermaterikan para pemain berkualitas, tim berjuluk Maung Bandung itu juga selalu kental dengan faktor nonteknis. Mereka kerap kali diuntungkan oleh keputusan pengadil di lapangan selama pertandingan.
Karena itu, suksesor Kas Hartadi ini telah menginstruksikan kepada seluruh penggawanya agar selalu disiplin dalam menjaga daerah masing-masing dan konsentrasi penuh sepanjang pertandingan serta tidak terpancing provokasi dari para pemain lawan maupun suporter.
Mengenai stratregi tim, Subangkit mengatakan tidak akan melakukan banyak perubahan seperti yang telah diterapkannya pada turnamen pramusim Inter Island Cup (IIC) lalu, dengan memainkan bola-bola pendek. Kehadiran dua pemain asing baru seperti Frank Olievier Ongfiang dan Vali Khorsandipish Kenari diyakininya akan semakin membuat lini tengah dan belakang SFC lebih solid, meski kedua pemain itu belum lama bergabung bersama tim.
”Mereka berdua merupakan pemain profesional. Jadi saya rasa mereka tidak perlu membutuhkan banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan para pemain lain. Tetapi saya akan melihat lagi kondisi terakhir Kone. Apabila memang tidak memungkinkan, maka kuota pemain asing akan langsung diisi oleh Vali,”jelas Subangkit.
Manajer Tim SFC Robert Heri menambahkan, misi untuk mencuri poin di Bandung diakuinya cukup berat. Tetapi dirinya tidak lantas menjadi pesimistis. Dia tetap optimistis Asri Akbar dkk. mampu memberikan perlawanan dan mengimbangi permainan Persib.
”Persib bukan tim super yang tidak bisa dikalahkan, mereka juga pasti memiliki kelemahan. Karena itu semua pemain harus bekerja keras seperti yang diperlihatkan saat menghadapi Arema di pertandingan terakhir di turnamen IIC kemarin,”pungkasnya. (sindo)
———————————————————
Berita sepakbola manca -> klik mesingol.com
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://ift.tt/LrGCZL
0 comments:
Post a Comment