PENUNDAAN yang berujung pada tidak jelasnya kelanjutan QNB League 2015 diklaim CEO Arema Cronus Iwan Budianto telah merugikan timnya hingga Rp5 miliar.
QNB League 2015 berada dalam ketidakjelasan setelah Menpora Imam Nahrawi mengeluarkan keputusan untuk membekukan PSSI. Ujungnya, PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi, menunda pelaksanaan pertandingan untuk kali kedua.
“Dengan situasi sekarang, klub dirugikan secara keuangan. Karena ketika tidak ada pertandingan, maka pemasukan kami dari sponsor dan tiket dipastikan tertunda,” ungkap Iwan, Kamis (30/4).
Di sisi lain, manajemen Arema harus tetap mengeluarkan uang sebagai dana operasional tim, baik untuk menggaji para pemain, pelatih, official, maupun karyawan. Sehingga bisa dipastikan, bila finansial klub bakal besar pasak daripada tiang.
“Sejak ditundanya kompetisi pada Februari lalu hingga saat ini. Jika ditotal, kerugian Arema hampir mencapai Rp5 miliar,” terangnya.
Arema dan para kontestan QNB League 2015, terus menanti kepastian dengan harap-harap cemas hingga 2 Mei mendatang. Sebab, di tanggal itu akan diadakan rapat Exco PSSI yang diharapkan, bakal menemukan solusi untuk kembali melanjutkan kompetisi.
“Kami belum tahu, para pemain akan diliburkan sampai kapan. Yang jelas, kami akan terus memantau perkembangan sepakbola Indonesia ke depan,” sahut media officer Arema, Sudarmaji. (sportanews)
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://ift.tt/1OKk8Cc
0 comments:
Post a Comment