Pembatalan laga Persela vs Semen Padang dalam kompetisi QNB League ISL pada Sabtu (25/4/2015), membuat kompetisi makin tak jelas. Ini membuat para pemain Persela dilanda kebingungan dan kecemasan atas nasib mereka, tak terkecuali gelandang bertahan Jusmadi.
Pria yang sudah dua tahun membela Laskar Joko Tingkir ini menguraikan, kompetisi yang tak jelas kapan bergulir, membuat dirinya dilanda kebingungan.
“Bingung karena laga tak jelas kapan digelar lagi,” katanya, Minggu (26/4/2015).
Dijelaskan, dia dan pemain Persela lainnya sudah mempersiapkan diri sejak akhir Desember 2014 lalu demi kompetisi ini.
Namun, ketika dia sudah siapp secara skill dan mental tanding, semuanya amburadul akibat konflik yang terjadi antara Kemenpora dan PSSI. Dia pun mengaku down secara psikis.
“Padahal saya dan teman-teman sudah siap, tapi tiba-tiba kompetisi mandek dan tak jelas,” papar pemain yang pernah merumput diPersebaya 1927 ini.
Dengan kompetisi yang tak jelas kapan digelar, maka nasibnya dan pemain lain untuk tetap bermain di Persela juga mengambang. Pihaknya juga dilanda kecemasan dan kekhawatiran karena bisa jadi dirinya dan pemain lain tak mendapat gaji. Ini tentu akan berpengaruh pada nasib keluarganya. “Ya, saya juga khawatir tentang ini,” katanya.
Untuk itulah, dia berharap konflik antara Kemenpora dan PSSI segera berakhir dan kompetisi segera berjalan lagi. Dengan begitu, asap dapur keluarganya juga tetap mengepul.
“Saya dan juga pemain lain ada kejelasan kompetisi,” pungkasnya. (Tribunnews)
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://ift.tt/1Gn6r2f
0 comments:
Post a Comment