Tidak keluarnya izin pertandingan Liga Indonesia (QNB League) 2015 oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri), ternyata berdampak kerugian besar pada Panitia Pelaksana (Panpel) Arema Malang.
Ketua Panpel Arema, Abdul Haris mengatakan dengan urungnya Arema kontra Persipasi Bandung Raya (PBR) bertanding, kerugian mencapai sekitar Rp300 juta.
“Terus terang dari Panpel kita rugi besar, kita sudah cetak tiket, hampir Rp300 juta ruginya,” ungkap Abdul Haris di Kantor Arema Jalan Kertanegara, Sabtu (25/4/2015).
Haris menambahkan, dengan pembatalan pertandingan ini, berpotensi memutus mata pencaharian PKL dan juru parkir di Stadion Kanjuruhan yang jumlahnya ratusan. Dengan hal ini, Haris meminta agar pihak terkait memikirkan kondisi PKL dan juru parkir tersebut.
“Demikian juga berdampak pada para PKL, karena setiap pertandingan Arema hampir 500 pedagang asongan yang terjun. Jadi saya mohon pihak yang terkait bisa menjadi pertimbangan atas keputusan ini,” jelasnya.
Haris juga memikirkan seluruh Aremania, jika tim Singo Edan kesayangan warga Malang ini tidak bisa main, bagaimana sedihnya mereka.
“Paling vital adalah kebersamaan dan kesatuan Aremania. Arema bukan hanya klub, tapi jiwa dari Malang. Alangkah sedihnya jika Arema ‘dimatikan’, kebanggaan orang-orang Malang juga akan hilang. Banyak pengaruh pembatalan ini,” ujar Haris dengan rasa kecewa. (metrotvnews)
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://ift.tt/1I7BDar
0 comments:
Post a Comment