Ketidakjelasan kompetisi Indonesian Super League (ISL) maupun Divisi Utama (DU) sebagai buntut kisruh Kemenpora – PSSI juga membuat para wasit pertandingan sepak bola kelimpungan.
Mereka, dihadapkan pada kondisi yang sulit sebagai imbas dari kejadian ini. Tersendatnya pemasukan karena ‘nganggur’ juga menjadi ancaman tersendiri.
Rahmat Hidayat selaku Komite Wasit Asprov PSSI DIY tak menampik jika ketidakstabilan kompetisi profesional di Indonesia akhir-akhir ini juga berimbas terhadap wasit.
“Karena dalam pertandingan sepakbola profesional selalu ada wasit. Jadi wasit akan merasakan dampaknya kalau sampai ada pembatalan pertandingan,” kata Rahmat, Sabtu (25/4/2015).
Satu hal yang paling dirasakan seorang wasit dengan kondisi ini adalah soal terganggunya pemasukan mereka. Apalagi untuk wasit yang benar-benar mengandalkan profesi ini sebagai mata pencaharian utama mereka.
Artinya, jika pertandingan batal digelar maka secara otomatis wasit tersebut tidak akan mendapat pemasukan sebagai bagian dari fee.
Di wilayah DIY sendiri, dijelaskan Rahmat ada 13 wasit Divisi Utama yang terdiri dari enam wasit kepala dan tujuh asisten wasit. Dengan demikian, 13 wasit di DIY ini secara otomatis akan merasakan imbas dari apa yang diutarakan di atas.
“Jelas sekali mereka akan menanggung risiko terganggunya pemasukan dari profesi sebagai wasit,” kata Rahmat. (Tribunnews)
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://ift.tt/1z6XtZV
0 comments:
Post a Comment