Pertemuan ini diagendakan untuk membicarakan pengenaan sanksi administratif berupa kegiatan keolahragaan PSSI tidak diakui. Pemanggilan ini disinyalir juga untuk menyampaikan keputusan Kemenpora, yang akan tetap menjalankan kompetisi dengan supervisi KOI dan KONI.
“Kami meminta Menpora hadir. Jangan cuap-cuap saja, begitu klub hadir Menporanya tidak ada. Kami ingin menanyakan alasannya tidak memperbolehkan kompetisi. Ini supaya kompetisi jangan diawang-awang lagi. Yang lucunya, Menpora juga membawa-bawa aparat kepolisian untuk tidak berikan izin,” kata Aidil Fitri usai pertemuan klub ISL, Liga Indonesia, dan PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (26/4).
Aidil juga menjelaskan bahwa ke-16 klub akan tetap melibatkan Arema dan Persebaya. Perwakilan kedua klub itu akan diajak walau tak diundang. Sebelumnya, Kemenpora hanya mengundang 16 klub tanpa Arema dan Persebaya, serta PT Liga Indonesia.
“18 klub berada di bahwa PSSI dan PT Liga Indonesia. Kami taat mereka karena badan tertinggi sepak bola Indonesia,” jelas Aidil.
Sementara itu perwakilan Arema dan Persebaya, masing-masing Sudarmaji dan Gede Widiade, berterima kasih atas sikap 16 klub lainnya. Sudarmaji sendiri berharap peserta ISL tidak terpecah belah.
“Kami tetap kompak dan bersatu dan ingin kompetisi tetap jalan. Semoga kepolisian juga siuman dan memberi izin. 18 klub bersatu dengan sadar karena diakui Kongres dan FIFA. Jangan tercerai berai.”
“Kami tetap kompak dan bersatu dan ingin kompetisi tetap jalan. Semoga kepolisian juga siuman dan memberi izin. 18 klub bersatu dengan sadar karena diakui Kongres dan FIFA. Jangan tercerai berai.”
“Ada beberapa item yang akan kami bawa dalam pertemuan dengan Menpora. Kami tidak bisa membocorkan, namun salah satunya mengakui kepengurusan PSSI saat ini,” sambung Aidil lagi. (intersport)
via Bolaindo.com | Berita Bola Indonesia Terlengkap http://ift.tt/1z26TFz
0 comments:
Post a Comment